Senin, 19 Mei 2014

LUPUS



Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:
  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan
Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.
Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh

Jumat, 16 Mei 2014

Sistem Peredaran Darah manusia



System peredaran darah merupakan sebuah perangkat transportasi yang paling sempurna dan menakjubkan di dunia (memiliki panjang pembuluh melebihi panjang seluruh rel kereta api di dunia antara 100 ribu hingga 150 ribu km)

Sistem peredaran darah - Bertugas menyiapkan darah lalu mengedarkannya ke seluruh jaringan badan yang membutuhkannya. Sistem ini akan membuang sel-sel yang rusak lalu menggantikannya dengan membentuk sel-sel baru (sel-sel darah merah, satu juta sel darah per detiknya. Dalam setiap menitnya, sistem peredaran darah ini mampu mengedarkan 5 liter darah ke seluruh tubuh (siang dan malam menyalurkan lebih dari tujuh ribu liter darah.

DARAH.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas bagian interseluler yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur padat yaitu sel darah. Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Volume darah secara keseluruhan sekitar 1/12 berat badan manusia atau kira-kira 5 liter (55% cairan; 45% sel darah).

 FUNGSI DARAH
1.    Sebagai Sistem Pengangkutan

Mengangkut hasil-hasil pencernaan Hasil pencernaan berupa glukosa, asam-asam amino, asam-asam lemak, gliserol, berbagai jenis  vitamin dan ion mineral yang dibawa dari usus keseluruh tubuh..  Mengangkut oksigen (O²) dari paru-paru  ke seluruh tubuh.       O² +       hemoglobin eritrosit oksihemoglobin. Oksigen akan dilepaskan jika konsentrasinya rendah misalnya dalam jaringan.

a. Mengangkut karbon dioksida (CO²) dari seluruh badan ke paru-paru.

  • Karbon dioksida meresap kedalam darah (81%) dan sisanya sebagai karbon dioksida terlarut
  • Karbon dioksida berikatan dengan  eritrosit dan bergabung dengan air untuk membentuk asam karbonik, dengan bantuan enzim.
  • Asam karbonik terurai untuk membentuk ion H+ dan ion-ion bikarbonat. Kemudian ion-ion bikarbonat terlarut dalam plasma darah natrium bikarbonat dan sebagaian lagi berikatan dengan hemoglobin dan membentuk karbamino-hemoglobin.
  • Diparu-paru jumlah karbon dioksida rendah sehingga dilepaskan kemudian meresap dalam alveolus

b. Mengangkut air

    Darah mengangkut air dari usus dan organ ginjal ke seluruh badan yang memerlukannya. Air yang berlebihan akan diangkut oleh darah ke ginjal untuk dibuang/filter.

c. Mengangkut bahan-bahan ekskresi

     Yaitu zat sampah seperti urea, asam urat, kreatinin dan lain-lainnya yang diangkut ke alat-alat ekskresi. asam amino berlebih dibawa kehati untuk diuraikan menjadi amonia yang bekerja dengan karbon membentuk urea.

  • Mengangkut hormon
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan dibawa oleh darah keseluruh jaringan tubuh yang  membutuhkannya. contoh : hormon insulin

       
2.    Sebagai Sistem Pertahanan

  • Leukosit terdiri dari berbagai sel penyusun (netrofil, eosinofil, basofil, limfosit, monosit) yang mempunyai fungsi pencegahan penyakit.
  • Fagositosis (memakan sel yang telah rusak atau mati). Sel yang melakukan fagositosis disebut fagosit. Contoh fagosit antara lain Granulosit, monosit dan T-limfosit.
   Pencegahan kemasukan kuman. Melalui mekanisme pembekuan darah

3.    Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah.

4.    Mengatur suhu tubuh.

    Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, karena air yang terdapat di dalam darah mempunyai 3 macam sifat yang sesuai untuk kepentingan tersebut yaitu panas jenis air relatif tinggi ( jumlah kalori yang dibutuhkan untuk meningkatkan 1 C dari substansi 1 kg).

5.    Mencegah pendarahan.

6.    Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.

Alat peredaran darah

•    Alat yang berfungsi mengedarkan darah keseluruh tubuh manusia meliputi :

1.    Pembuluh Darah 
  • Pembuluh darah merupakan sistem saluran tertutup yang mengantar darah dari jantung keseluruh bagian tubuh dan kembali ke jantung.
  • Darah keluar dan kembali kejantung melalui dua peredaran yaitu :
  • Peredaran paru : darah melalui arteri pulmonaria masuk ke paru dan kembali ke jantung melalui vena Pulmonaris
  • Peredaran sistematik : darah keluar melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali kejantung melalui vena kava superior dan inferior serta vena kardiak

  • Arteri :rwarna kekuningan/kebiruan yang ditandai dengan  denyutanya. Selalu membawa darah yang kaya O². arteri kecil disebut arteriol
  • Kapiler : tempat tercurahnya darah arteriol. Dinding kapiler berfungsi sebagai membran semiperbiamel yang dapat ditembus oleh air, kristaloid dan beberapa protein plasma
  • Venula : mengumpulkan darah dari anyaman kapiler dan bergabung dengan venula lain membentuk vena
  • Vena : berwarna biru tua, tidak berdenyut kuat. Vena lebih banyak dan lebih beragam dari arteri. Penampangnya lebih besar dan memiliki katup. Katup ini berfungsi mencegah aliran balik darah kedalam vena di daerah       kepala dan anggota bila tekanan rongga perut meningkat.
 SALURAN LIMPA

  • Sistem saluran limfa berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe yang merembes dalam ruang-ruang jaringan.

  • Sistem limfa tersusun komponen-komponen berikut:
1.    Kapiler limfa

Salur halus yang mempunyai dinding selapis sel. Kapiler limfa bercabang-cabang dan tertutup di ujungnya.

2.    Saluran limfa

Serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup. Pembuluh limfe terkecil (kapiler limfe) tersusun atas selapis endotelium dalam setiap organ. Sejenis pembuluh limfe khusus disebut laktea.

3.    Lakteal

Saluran limfa yang terdapat di dalam vilus usus. Lakteal menerima titisan lemak yang terbentuk dari asam lemak dan gliserol yang diserap melalui dinding usus.

4.    Kelenjar limfe (nodus limfe)

Berbentuk seperti kacang. Berfungsi sebagai penyaring bakteria, leukosit yang mati dan benda-benda asing yang berada dalam aliran limfe. Biasanya terdapat di tempat-tempat pembentukan limfosit (leher, axila, torax, abdomen dan lipatan paha)

5.     Duktus limfa

Cairan limfe dalam saluran limfe memasuki duktus limfa yang lebih besar    dan membawa cairan limfa ke dalam vena sebelum memasuki jantung.
Fungsi Sistem Limfa

1.    Sebagai sistem pertahanan  
  • Limfa mempunyai leukosit yang terdiri daripada berbagai jenis yang mempunyai fungsi berlainan dalam pencegahan penyakit.
  • Keimunan diperoleh oleh tubuh apabila B-limfosit berikatan dengan antibodi. Antibodi menyerang patogen yang menyerang tubuh. Antibodi yang dihasilkan terdiri daripada 5 jenis iaitu aglutinin, presipitin, opsonin, lisin dan antitoksin. 
  • Fagositosis dilakukan oleh fagosit. Fagosit dalam sistem limfa adalah leukosit yang membunuh benda asing, sel-sel terinfeksi dan sel-sel tubuh yang rusak atau tua.Granulosit, monosit dan T-limfosit adalah contoh fagosit dalam sistem limfa.
2.    Sebagai sistem pengangkutan
  • Membawa hasil-hasil pencernaan khususnya asam lemak dan gliserol yang meresap ke dalam lakteal.
  • Mengangkut gas terutama karbon dioksida dari jaringan ke sistem darah melalui duktus toraks dan duktus limfe kanan. Di jaringan, karbon dioksida masuk ke dalam kapilari limfa sebagai karbon dioksida terlarut. Sebagian karbon dioksida dibawa sebagai asam karbonik dan natrium bikarbonat. 
  • Sistem limfe membawa cairan, protein, garam mineral yang berlebih dan zat-zat sisa dari jaringan ke sirkulasi darah untuk diuraikan hati dan dibuang oleh ginjal. 
  • Membawa hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin dari jaringan ke dalam aliran darah.
LIMPA

Limpa ialah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogstrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh dan sebelas. Tersusun oleh jaringan ikat, sedangkan isi limfe (pulpa) terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah. Limfe dibungkus oleh kapsul yang terdiri dari jaringan kalogen dan elastik dan beberapa serabut otot halus. Pembuluh darah limpa menuangkan isinya langsung kedalam pulpa sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur limpa dan dihantarkan ke hati.

SISTEM LIMPA

Description: Sistem Predaran Darah

FUNGSI LIMPA

  • Sewaktu masih janin limpa membentuk sel darah merah dan saat dewasa limpa juga membentuk sel darah merah bila fungsi sum-sum tulang rusak.
  • Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi
  • Limfa juga menghasilkan limfosit
  • Diperkirakan limpa juga bertugas menghancurkan sel darah putih, zat-zat anti (antibodi) dan trombosit.
  • Terlibat sebagai perlindungan terhadap penyakit.


  • Organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basis diatas dan puncaknya dibawah. Beratnya sekitar 300 gr
Fungsi utama jantung adalah memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Jantung terbagi oleh buah septum (sekat) menjadi dua belahan yaitu kiri (1 atrium dan 1 ventrikel) dan kanan (1 atrium dan 1 ventrikel). Setiap ventrikel dan atrium dihubungkan oleh lubung atrio-ventrikuler yang pada setiap lubang terdapat katup. Katup ini berfungsi agar darah mengalir hanya satu aliran saja (atrium ke ventrikel). Darah yang kaya oksigen dari paru-paru masuk melalui vena pulmonalis kedalam atrium kiri jantung dan menuju  ventrikel kiri   aorta   terjadi sirkulasi sistematik dimana darah yang kaya akan oksigen akan dihantarkan keluar jantung melalui vena kava menuju atrium kanan, kemudian ventrikel kanan dan akhirnya keluar jantung dibawa keseluruh tubuh  melalui arteri pulmonalis

Jantung berkontraksi  memompa darah. Jika jantung relaksasi  bilik-bilik jantung akan terisi dengan darah. Fase kontraksi disebut sistol, sedangkan fase relaksasi disebut diastol. Ketika ventrikel relaksasi  darah mengalir ke jantung menutup katup semilunar. Ventrikel lebih tebal dibandingkan atrium karena ventrikel memompa darah keseluruh bagian tubuh. Sedangkan  atrium hanya memompa darah untuk daerah paru-paru dan sekitarnya. Gerakan jantung dipengaruhi oleh sistem saraf vagus (penyebab gerakan jantung diperlambat atau dihambat) dan simpatetik (mempengaruhi irama jantung).


Tekanan darah

Tekanan darah arterial ialah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya, berubah-ubah setiap tahap siklus jantung. Selama kontraksi ventrikuler (ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta) tekanan naik sampai puncak disebut tekanan sistolik. Selama relaksasi tekanan turun, nilai terendah disebut tekanan diastolik.

Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk kedalam arteri yang telah terengang. Selama arteri relaksasi masih menggembung karena tahanan perifer dari arteriol untuk menghalangi seluruh darah mengalir kedalam jaringan. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata